GENG MOTOR
GENG MOTOR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah
Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan.
Mulai dari merokok, pergaulan bebas,
sampai ke tingkat yang lebih parah seperti tawuran bahkan membentuk suatu geng
yang yang kita kenal sebagai geng motor. Awalnya geng motor hanya perkumpulan
anak-anak remaja yang hobi ngebut-ngebutan dengan motor, baik siang maupun
malam hari. Mereka melakukan balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum.
Namun akhir-akhir ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi
brutal geng motor menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota
geng itu sendiri.
Salah satu contoh kasusnya adalah Klewang alias Anto Klewang
alias Mardijo. Klewang mengaku mengenal geng motor bernama Exalt to Coitus atau
Exalt to Creativity (XTC), dia juga membenarkan bahwa dia mendapatkan setoran
dari anak-anak anggota geng motor sebesar lima ribu per orang setiap minggu.
Anaknya pun adalah ketua XTC yang ditangkap dalam kasus penyerangan geng motor,
yakni pelemparan batu di pos jaga Markas Polresta Pekanbaru pada 2012 lalu.
Geng Motor XTC binaan Klewang juga membawahi sebanyak enam kelompok geng motor
lainnya. Di antaranya PK atau Penjahat Kelamin, ARC, JRC, Street Demon, Atiet
Abang, dan Sincan atau Sindikat Cewek Nekat yang anggotanya perempuan semua.
Jumlah anggota geng motor binaannya mencapai 300-600 orang dan rata-rata para
anggotanya berusia 16,18,22 tahun. Bahkan geng motor binaan Klewang sudah
menyebar hingga ke daerah-daerah di Riau, di antaranya Kabupaten Kampar, dan
Duri, Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggung-tanggung mereka di minta untuk
melakukan penghancuran warnet, pemerkosaan dan aksi perampasan di Stadion Utama
serta keributan di tugu pusat kota.
Untuk itu kami menyusun makalah ini agar para pembaca dan
khususnya orang tua dapat membedakan organisasi formal dengan organisasi
informal yang brutal seperti geng motor agar putra-putrinya agar tidak
terjerumus kedalam organisasi itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah geng
motor itu ?
2. Apa faktor
penyebab remaja terlibat dalam geng motor?
3. Bagaimana
terbentuknya Geng Motor?
4. Geng motor apa
yang terkenal dan apa ciri khasnya ?
5. Permasalahan apa
saja yang ditimbulakan dengan adanya geng motor?
6. Bagaimana
tanggapan masyarakat mengenai aksi kebrutalan geng motor tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
a. Penulis bisa lebih mengetahui kebrutalan anak remaja yang
mengikuti geng motor beserta hal
lainnya mengenai geng motor.
b. Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca
agar bertambah wawasan dan
pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat akan dampak yang
diberikan oleh geng motor di Indonesia saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geng
Motor
imagesK.jpgGeng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta
motor yang gemar kebut-kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai.
Perlu dibedakan antara geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya
mengusung merek tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat
organisasi formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok
pecinta Vesva), kelompok Honda, Mio,
kelompok Suzuki, Tiger. Ada juga
Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan,
semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau
didahului, apalagi disalip oleh pengendara lain.
Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam taraf berbahaya,
tak segan mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh.
Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
1. Kebanyakan
anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm, sepatu dan
jaket.
2. Membawa senjata
tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti samurai, badik
hingga bom Molotov.
3. Biasanya hanya
muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta berisik.
4. Jauh dari
kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan masal
atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh masal.
5. Anggotanya lebih
banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok, penjudi dan hobi membunuh,
sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut dan wanita yang
mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan budak nafsu lelaki masal.
6. Motor yang mereka
gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama. Yang penting untuk
mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang lewat.
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang
berkedok club motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan
berkendaraan namun arogan, anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan
mereka membuat rusuh bila merasa diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan
terdaftar dipihak kepolisian, club motor tidak bakal berubah menjadi geng
motor.
Dampak Positif geng motor terhadapa para pelajar.
1. Bisa tolong
menolong kalau ada sesuatu kepada kita
2. Bisa tukaran
pikiran
3. Bisa menghilakan
rasa bosan
Dampak positif geng motor terhadap pelajar adalah karena ingin memperbanyak teman tongkrongan
untuk seru-seruan dan dapat
berbagi pengalaman khususnya dalam bidang otomotif , sehingga dengan
banyak teman senantiasa rasa jenuh terhadap banyaknya persoalan internal yang
sedang di alami dan yang paling penting
adalah bila terjadi suatu pertikaian dengan remaja lain yang bukan dari geng tersebut semua anggota wajib membantu yang bertikai
dan menjadikan masalah tersebut menjadi masalah bersama, sehingga beban
masalah itu tidak di hadapi sendiri
melainkan di hadapi secara bersama- sama.
Dampak negatif geng motor terhadap para pelajar
1. Bisa kecelakan
kepada orang lain
2. Bisa menimbulkan
tindakan kriminalitas
Dampak Negatif yang ditimbulkan lainnya adalah menimbulkan
tindakan kekerasan jika mereka tidak dapat mengontrol emosi dalam suatu
masalah, bahkan diantara mereka ada yang merasa paling hebat apabila mereka
menyelesaikan suatu masalah dan tidak memilik rasa kerja sama sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial antara geng motor itu sendiri. Selain itu,
dampak negatifnya adalah apabila ada suatu masalah di geng motor tersebut, akan membuat lalu lintas terganggu, dan juga
dapat menimbulkan keresahan masyarakat apabila geng motor tersebut melakukan
tindakan-tindakan yang bersifat negatif.
B. Faktor Penyebab
Remaja Terlibat dalam Geng Motor
Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke
dalam kawanan geng motor. Namun, salah satu penyebab utama mengapa remaja
memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang
orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua
mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang kepada anaknya
hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi tidak dapat
mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan,
perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang
tua atau keluarganya, karena secara alamiah orang tua dan keluarga memiliki
ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan kasih sayang
tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat
lain. Salah satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk mendapatkan
pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya,
kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut
sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan eksistensinya. Faktor lain yang juga
ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan
geng motor adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk
mengaktualisasikan dirinya secara positif.
Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan
kecepatan tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang
digelar. Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat
memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena
sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi
mencelakakan dirinya dan orang lain.
C. Terbentuknya Geng
Motor
Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah
jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mereka
membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi menancapkan
identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran adalah upaya dalam
pencarian identitas mereka.Selama ini banyak anggota geng motor itu dari
kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dengan menggunakan berbagai jenis motor. Mereka berkeliaran di malam hari
sekitar pukul 23.00 sampai 03.00, dan melakukan berbagai keonaran, penganiayaan
dan kejahatan lainnya, bahkan sampai membunuh.
Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala
watak keberingasan anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend mode yang
sedang berlangsung saat itu.Aksi brutal itu perlu diredam.Mulanya berbuat jahat
dari yang ringan seperti bolos sekolah, lama-lama mencuri, merampok dan
membunuh. Lumrahnya jika sudah berani jahat ada indikasi mereka mengkonsumsi
narkoba. Begitu pun membenci dan melawan orang tua.Mereka sadar karena masih
sekolah sumber keuangan ada di orang tua.Oleh karenanya, jika orang tua tak
memberi uang cukup, mereka terpaksa membenci dan mengancam orangtuanya sendiri.
Sedang aksi kejahatan berupa perampasan dan perampokan, merupakan jalan lain
untuk mendapatkan penghasilan.
Salah satu sebab kebrutalan adalah selain dekat dengan
minuman keras, anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang.
Bahkan, ada satu geng motor yang ketua dan anggotanya merupakan pengedar dan
pengguna obat-obatan. Mereka ingin diakui keberadaannya.Tapi ada juga yang asal
mulanya hanya karena senang kebut-kebutan.Penyebab tawuran antar geng motor
meliputi banyak hal yang bisa menjadi pemicunya. Mulai dari masalah rebutan
wanita, daerah kekuasaan, hingga wilayah pemasaran obat-obatan. Seperti
disebutkan tadi, tidak sedikit anggota geng motor yang terlibat dalam
perdagangan narkoba.
D. Geng Motor yang
Terkenal dan Ciri Khasnya
Berdasarkan penyelidikan, ada empat geng terkenal di
Indonesia yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On Road (GBR), Berigadir Seven
(Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya memiliki ‘ideologi’ sama, mencetak
anggota dari kalangan siswa SMP dan SMA menjadi remaja yang berperilaku jahat
dan tak lepas dari tiga sumpah di atas. Anggota bukan saja laki-laki, tetapi banyak
juga remaja putri yang senang berkumpul, berbaur dengan putra.Merujuk dari tiga
poin doktrin geng motor tersebut, dapat dimaklumi kalau mereka selalu berbuat
jahat karena termotivasi doktrin yang ada di kumpulanya itu.Hanya saja, aksi
kejahatan mereka kini semakin membabi buta.Bukan saja sebatas tawuran atau
merampas sepeda motor, tapi mereka sudah berani merampok dan membunuh.Masalah
kejahatan inilah yang kini jadi ‘momok’ warga untuk tidak keluar pada malam
hari.Dan sering membuat kewalahan polisi untuk memberantasnya.
1. Geng XTC
index.jpgGeng XTC berdiri pada tahun 1982 di Kota Bandung.
Dengan menancapkan bendera putih biru muda bergambarkan lebah itu awalnya
didirikan sekelompok anak SMA swasta elite di kotaBandung. Rekruitmen anggota
terus dilakukan kelompok ini. Sehingga pada usia belasan tahun geng ini mampu
menarik anak sekolah dan dengan cepat berkembang di daerah-daerah di Jawa
Barat. Exalt To Coitus tercatat beranggotakan di atas 5.000 orang. Anggota ini
tersebar mulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Ciamis, Garut,
Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Subang, hingga Cirebon dan Kuningan. Sejalan
dengan tipe lebah, anggota geng tersebut selalu kompak bila ada anggotanya yang
disakiti anggota geng lain. Bagaikan lebah, ketika disakiti, mereka terus
memburu musuh-musuhnya yang menggangu kenyamanan hidup mereka.“Kami mengakui
kalau XTC merupakan geng terbesar di Bandung dibanding tiga geng
lainnya.Kekuatan semakin besar egonya pun tak ketulungan. Walau geng lain tak
menggangu, XTC selalu membuat masalah,” kata sejumlah pentolan geng motor yang
menolak ditulis namanya.
XTC merupakan geng motor yang terkuat saat ini. Jumlah
anggota semakin bertambah, sehingga ‘daerah jajahan’ nya pun semakin
luas.Semula XTC hanya menguasai sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mulai Jalan
Peta, Buahbatu, Gatot Subroto dan Jalan Diponogoro.Namun, belakangan, daerah
kekuasaan geng ini semakin bertambah dan mampu menguasai daerah Jalan Dago,
Pasteur hingga Kiaracondong. Dengan adanya ekspansi daerah kekuasaan ternyata
banyak menyinggung kewibawaan geng motor lainnya di Kota Bandung. Buntunya, percikan
pertengkaran dan saling serang menyerang terus terjadi meski harus menumbalkan
nyawa anggotanya.“Diakui atau tidak, geng XTC dimusuhi tiga geng lainnya.Ini
bukan impian tapi kenyataan,” kata para remaja di Bandung.
Dalam membuat anggota baru, XTC memiliki cara tersendiri.
Para anggota yang datang dari lingkungan sekolah SMP dan SMA selalu digodok di
daerah Lembang selama empat hari untuk mengikuti training loyalitas. Yang lebih
parah lagi, semua anggota baru yang lulus dalam uji loyalitas, harus mengikuti
tes terakhir ketika mereka pulang ke rumah. Tes itu berupa mengendarai sepeda
motor Lembang-Bandung tanpa harus menggunakan rem. “Latihan ini yang kini terus
dikembang dalam aksi kejahatan perampasan perampokan dan penyerangan di tengah
jalan,” kata dia. Anggota XTC memiliki keunikan tersendiri dalam organisasinya.
Setiap orang mengundurkan diri dari keanggotaanya yang bersangkutan diharuskan
potong jari kelingking.Upacara ini menandakan kesetiaan seseorang terhadap
geng.
2. Brigadir Seven
(Briges)
indexl.jpgTahun1980-an juga ditandai kelahiran Brigez dan
GBR. Brigez lahir di SMUN 7 Bandung,
sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada tahun 80-an
geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih dari hanya
sekadar kumpul-kumpul biasa.Dulu geng ini hanya beranggotakan tidak lebih dari
50 motor. Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai
daerah di Jawa Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas.Tidak ada
pengurus, hanya ada ketua yang bertugas mengkoordinir saja.Warna bendera negara
Irak tanpa huruf Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini
dengan kelelawar hitam sebagai simbolnya.
Nama Brigez acapkali
diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja, karena mereka sering
nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya. Berbeda dengan XTC, Brigez
identik dengan sikap anti birokrasi. Mereka menolak bersimbiosis dengan lembaga
plat merah atau ormas bentukan kelompok politik tertentu. Kalau pun ada
anggotanya yang menjadi kader partai, itu lebih bersifat individu dan tidak
membawa bendera Brigez. Berbeda dengan geng motor Brigadir Seven (Briges) dalam
merekrut anggota barunya.Tiga doktrin utama seperti musuhi polisi, lawan orang
tua, dan berlaku jahat di tengah malam terus dikembangkan pada tubuh geng yang
semula beranggotakan siswa SMA 7 Bandung ini.
Terhadap anggota baru, Komandan Briges terus melakukan uji
nyali mulai keterampilan dalam beraksi hingga mereka diharuskan minum darah
anjing dan ayam.Konon, dua darah ini bisa menumbuhkan rasa berani pada diri
seseorang.Dengan keberaniannya dalam beraksi, Briges mengalami perkembangan
cukup lumayan.Di bawah bendera negera Jerman bergambarkan kelelawar hitam,
Briges terus mengembangkan sayap dalam dunia geng hingga mengalami kekuatan
kedua setelah XTC. Dalam dunia ‘pergengan’ di Bandung, Briges yang berdiri pada
tahun 1980-an menempati posisi kedua dan sekaligus musuh bubuyutan XTC.
3. Moonraker
9.jpgMoonraker, geng motor yang berdiri pada tahun 1978.
Para pendiri geng ini merupakan siswa SMA yang ada di Jalan Dago yang mencintai
dunia balapan motor pada waktu itu. Nama geng itu sendiri diambil dari judul
film James Bond yang sedang naik daun pada waktu itu.Dalam pencaturan jumlah
anggota geng ini di bawah Briges.Kecilnya anggota bukan jadi ukuran dalam dunia
kejahatan. Anggota Moonraker sama saja dengan yang lain, beringas, ganas dan
selalu siap perang pada malam hari.
Di bawah naungan bendera merah putih biru bergambarkan
kelelawar, Mounraker mampu berkuasa di kota ini. Sepanjang Jalan Dago, Dipati
Ukur dan Dago pojok merupakan wilayah kekuasaanya. Masuk ke dalam komunitas ini
tidak cuma-cuma. Calon anggota Moonrakertak jarang diwajibkan mengendarai motor
tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi Bandung. Jaraknya sekitar 15
kilometer.Kalau tidak diperintah ngebut tanpa rem, anak baru dipaksa berkelahi
dengan seniornya. Pendeknya, mereka tampil pada panggung kehidupan sosial
dengan menawarkan model-model kekerasan.Diakui atau tidak, itulah pola yang
terbentuk melalui berbagai gerakan yang mereka tampilkan. Tindakan kekerasan
seperti kebutuhan spritual untuk
membentuk identitas kelompoknya. Belakangan geng ini sering bentrok dengan XTC
menyusul sebagian wilayahnya telah dieksvansi geng itu.Kelompok ini konsisten
dengan sistem keorganisasiannya.
Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat
program-program kerja.Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap,
Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat.“Panglima Perang”
mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor.Istilah ini
biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker
sendiri, Panglima Perang bertugas
mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai pembuat keputusan
pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada keputusan perang,
informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam waktu 24 jam. Bagi para
pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi, sudah disiapkan tempat yang
mereka sebut dengan nama “Sel 13,” semacam mahkamah pengadilan.
Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan
mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para
pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya. Kategori
pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak
melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota
Moonraker. Pengikut Moonraker semakin
lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya mencapai 1.400 orang, tersebar
di berbagai wilayah.
4. Grab On Road
(GBR)
indexIJ.jpgGrab On Road (GBR) merupakan geng motor paling
muda di Kota Kembang. Anggota mayoritas anak SMP 2 yang memiliki hobi balapan
setiap malam.Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul
biasa.Di bawah bendera merah kuning hitam, geng tetap berjalan meski anggotanya
hanya sedikit dibanding tiga geng lainnya.Kelompok ini mengidentifikasi diri
dengan segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna benderanya
hitam-merah-kuning (urutan dari atas ke bawah). Daerah kekuasaan mereka
sepanjang Jalan Sunda, Sumatera dan sekitarnya.Geng ini lamban dalam melakukan
perkerutan anggota.Hal itu terjadi karena pentolan pengurus masih anak SMP
sehingga pola pegembangan organisasinya cukup lamban.
Untuk mendukung aksi geng motor, Samurai, jenis golok
berukuran panjang yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang, menjadi
senjata khas mereka.Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa dipamerkan pada
saat konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke jalanan hingga
memercikan cahaya api. Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni golok, stik
soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu pasti siapa
yang menggunakan senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota geng,
semuanya pernah melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau malahan
diancam dengan pistol.
E. Permasalahan yang
Ditimbulkan oleh Geng Motor
indexh.jpgTindakan yang dilakukan geng motor belakangan ini
kian meresahkan warga. Geng motor kini memang menjadi salah satu perhatian
utama pihak berwenang karena tindakan mereka kian berani. Selain meminta korban
sesama anggota geng, tindakan mereka juga mengambil korban masyarakat biasa.
Tak salah jika masyarakat menyebut geng-geng motor tersebut tidak berbeda
dengan perampok atau pencuri. Tindak kejahatan yang dilakukan sebagian besar
perampasan barang berharga milik korban, seperti uang, HP, dompet, hingga
motor.
Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya korban.
Jika geng motor tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan
kelompok-kelompok tersebut bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal
terorganisisasi. Indikasi itu mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang
dilakukan oleh anggota geng motor akir-akir ini. Kalau geng motor brutal itu
tidak segera dibubarkan maka akan sangat membahayakan karena terdapat
solidaritas sempit yang telah didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor
tersebut, sehingga mengarah pada tindakan kriminal.
F. Tanggapan
Masyarakat Terhadap Aksi Kebrutalan Geng Motor
Keberadaan Geng Motor yang sudah mengganggu ketentraman
masyarakat yang juga sering terlibat tindak pidana kriminal agar segera
dibubarkan dan ditumpas. Terkait masalah Geng Motor yang sudah meresahkan
masyarakat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga meminta pihak yang berwenang agar
menumpas dan membubarkan Geng Motor. Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam
Geng tersebut, harus ditindak sesuai hukum.Sedangkan bagi anggota yang tidak
terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan ditangani secara persuasif.
Gejala sosial ini tidak boleh dibiarkan.Harus ditangani
secara simultan, antara penyadaran secara persuasif dan tindakan hukum. Jika
dibiarkan, dikhawatirkan akansemakin meresahkan masyarakat. Karena dalam
praktek perekrutannya ada semacam baiat bagi anggota baru dan ancaman
hukuman.Seperti dipotong anggota badannya, bagi anggota yang keluar dan buka
mulut kepada orang tua atau kepada pihak berwajib.
G. Upaya Mencegah
Geng Motor
Keberadaan geng motor sebagai kelompok kriminal, tentunya
harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak antara lain:
1. Masyarakat
Masyarakat sebaiknya tidak segan untuk memberikan informasi
mengenai pentolan atau gegedug gengster yang biasa mengatur jadwal dan
mengerahkan anggotanya untuk beraksi di jalan.
2. Pihak sekolah
Pihak sekolahmampu untuk mengumpulkan profil pelajar yang
terlibat dan menyelidiki sejauh mana keterlibatannya.Dan melakukan revitalisasi
terhadap fungsi dan peran Bimbingan Konseling dan kegiatan ekstrakulikuler.
3. Pihak keluarga
(orang tua)
Orang tua harus mampu memberikan perhatian terhadap setiap
kegiatan anaknya dengan menciptakan suasana komunikasi yang bercorak
demokratis, dan berpikir matang mengenai tepat atau tidaknya memberikan motor
kepada anak remajanya.
4. Peran pemerintah
Pemerintah sangat penting di dalam keterlibatan proses
perkembangan komunitas remaja dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya.
Peran pemerintah sangat penting di dalam keterlibatan proses perkembangan
komunita remaja dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya. Belajar pada kota
Columbia-AS misalnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Donald C. Klein (2005)
bahwa kota tersebut mewujudkan program-program perbaikan ruang sosial dan fisik
bagi komunita remaja yang bertujuan untuk meminimalisir lahirnya konflik yang
dilakukan oleh komunita tersebut, terutama komunita remaja ras kulit hitam.
Program-programnya tersebut antara lain,:
1. penyediaan
kesempatan belajar bekerja di tempat-tempat yang membangun seperti menjadi
penjaga perpustakaan, pramuniaga, pelayan, atau bidang kerja paruh waktu yang
tidak boleh diisi oleh orang dewasa yang berpendidikan tinggi.
2. menggerakkan
komunita remaja menjadi pekerja-pekerja sosial di luar waktu sekolahnya.
3. membangun
fasilitas-fasilitas fisik dan program rekreasi seperti sarana olah raga, seni,
ruang baca, dan lainnya di setiap wilayah yang disinyalir populasi komunita
remajanya besar, beserta dengan program kegiatan keremajaannya yang rutin.
Tentunya apapun bentuk program pengembangan ruang sosial dan
fisik bagi komunita remaja, yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan
kondisi komunita remaja yang bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat
dilakukan untuk lingkungan sosialnya. Sehingga remaja merasakan bahwa
komunitanya merupakan lingkungan sosial yang positif dengan dasar pertemanan.
Beberapa solusi untuk menyalurkan energi, minat, bakat dan
potensi pelajar-pelajar agar tidak terlibat Geng Motor dan Balapan Liar:
5. Melaksanakan
pendataan pelajar-pelajar yang gemar bermotor di jalanan pada setiap sekolah.
6. Mendata
pelajar-pelajar yang memilki keahlian dalam memodifikasi, memperbaiki dan
menghias motor.
7. Mendata
pelajar-pelajar yang belum cukup umur untuk mendapatkan ijin mengendarai motor.
8. Pelajar-pelajar
yang telah terdata tersebut diarahkan untuk menyalurkan minat dan bakatnya
dalam kegiatan-kegiatan positif terkait mengendarai motor.
9. Menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan khusus pelajar berupa Road Race, Motor Cross, Modification Contest,
Motor Repairing & Service Contest.
10. Pelajar-pelajar
yang memiliki potensi dalam hal ihwal balapan, memperbaiki dan memodifikasi
motor diberikan peluang dalam bentuk beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jalur kejuruan khusus motor seperti Sekolah untuk Pembalap, Sekolah kejuruan
khusus motor dan yang lainnya sesuai dengan kompetensinya.
11. Selalu memberikan
pengarahan, nasehat dan solusi kepada pelajar-pelajar terkait minat dan
bakatnya mengendarai motor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Geng motor
merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak buruk anak muda.
Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode yang sedang berlangsung saat
itu.
2. Penyebab remaja
terlibat dalam geng motor yaitu kurangnya kurangnya perhatian dan kasih sayang
orang tua, dan ajakan dari teman.
3. Anggota geng
motor tidak lebih dari anak-anak yang kurang perhatian dari orang tua mereka.
Mereka itu ingin cari perhatian dan dipuji-puji rekan satu gengnya karena di
rumah tidak mendapat kasih sayang orang tua.
4. Ada empat geng
terkenal, yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On Road (GRB), Berigadir Seven
(Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya memiliki ‘ideologi’ sama.
5. Salah satu
sebabnya kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras, anggota geng
motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang.
6. Samurai merupakan
senjata khas mereka. Senjata lainnya yakni golok, stik soft ball, bom molotof
bahkan senjata api jenis pistol.
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan. Jika ada
kemauan tentulah ada jalan keluarnya.Dalam persoalan geng motor, resepnya hanya
satu, keterlibatan semua pihak, terutama keluarga untuk memberi bimbingan yang
terbaik untuk anak-anaknya.
Komentar
Posting Komentar